RI-Inggris Beersinergi

RI-Inggris Bersinergi : Target Pengurangan Emisi Indonesia Bisa Menjadi 41 Persen
30-Oct-2009 07:47
Jumat, 30 Oktober 2009 03:33 WIB
Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Inggris Gordon Brown membahas persiapan kedua negara menjelang Konferensi Perubahan Iklim di Kopenhagen, Desember mendatang, dalam pembicaraan melalui telepon, Rabu malam.
Kedua pemimpin sepakat mengoordinasikan langkah mencegah kebuntuan di Kopenhagen. Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal menyampaikan itu di Kantor Presiden, Kamis (29/10).
”Kedua pemimpin tadi malam sepakat, menjelang konferensi di Kopenhagen enam minggu lagi akan ada koordinasi erat antara Indonesia dan Inggris dari segi pertukaran informasi dan posisi,” ujar Dino.
Dalam pembicaraan dengan Presiden Yudhoyono, PM Brown juga kembali menegaskan komitmen lebih memerhatikan aspek pembiayaan bagi pemeliharaan hutan di negara berkembang.
Upaya menambah daya serap hutan menjadi salah satu poin penting menghadapi perubahan iklim, selain penurunan emisi industri. ”Hutan Indonesia mempunyai posisi sangat strategis dalam perubahan iklim. Kita akan lihat bagaimana kelanjutannya, tetapi Inggris memang menyatakan komitmen yang kuat terhadap hal ini,” ujar Dino.
PM Brown juga menyampaikan apresiasi atas kebijakan Pemerintah Indonesia yang menetapkan target penurunan emisi gas rumah kaca hingga 26 persen pada tahun 2020.
”Ini suatu hal yang banyak disorot orang karena, menurut PM Gordon sendiri, merupakan target yang berani. Sementara negara-negara lain masih berwacana dan menjaga jarak, Indonesia sudah berani menetapkan target,” ujarnya.
Target yang tergolong ambisius itu sesuai pesan Presiden Yudhoyono agar negara maju mengambil posisi memimpin dalam upaya penurunan emisi industri.
”Seperti diketahui, target upper-ceiling (batas atas) adalah 41 persen, tetapi ini masih tergantung dari komitmen global. Presiden menyatakan, target Indonesia bisa naik menjadi 41 persen apabila negara lain juga menyambut gayung,” ujar Dino.
Laporan disepakati
Pada penutupan Sidang IPCC Ke-31 di Nusa Dua, Bali, disepakati kerangka penulisan Laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) Kelima (IPCC Assesment Report 5/AR 5). Laporan tersebut berisi kajian ilmiah tentang prediksi, dampak, adaptasi, kerentanan, serta mitigasi perubahan iklim. Laporan itu akan diterbitkan pada tahun 2013 dan 2014. Kajian serupa yang terbit 2007 mengantarkan IPCC menerima penghargaan Nobel Perdamaian atas nama Rajendra Pachauri, Ketua IPCC.
”Saya pribadi akan terus berbicara dalam berbagai forum atau pertemuan pribadi dengan para pemimpin dunia tentang pentingnya ilmu pengetahuan dalam persoalan perubahan iklim. Setiap temuan tentang dampak, adaptasi, ataupun mitigasi harus segera mendapat tanggapan dan aksi nyata dari mereka,” kata Pachauri. (DAY/BEN)
Source: Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar